Maros, Laki P.45 – Kelurahan Boribellaya, 08 November 2023 – Kecamatan Turikale dan BPP Kecamatan Turikale, melaksanakan tudang sipulung Appalili tingkat kecamatan Turikale. Kegiatan ini sangat penting bagi petani di wilayah Maros.
Tahapan dalam pelaksanaan tudang sipulung Appalili ini terbagi menjadi beberapa tingkatan. Pertama, kegiatan ini dilaksanakan di tingkat Kelurahan sebagai langkah permulaan. Setelah itu, kegiatan ini akan dilanjutkan di tingkat kecamatan sebelum akhirnya diumumkan di tingkat kabupaten. Proses ini dirancang agar seluruh petani di wilayah Maros dapat saling bekerja sama dan berkoordinasi untuk menghadapi berbagai tantangan.
Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Maros, Agustam, S.IP., M.S,Camat Turikale, Nasaruddin, S.Hut, Kepala BMKG Kabupaten Maros; Lurah di 7 kelurahan; dan beberapa Kelompok tani se Kecamatan Turikale. Acara dibuka oleh Camat Turikale, dan dilanjutkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Maros. Beliau mengemukakan bahwa Maros mengalami surplus gabah, tetapi nyatanya padi yang telah panen di kirim ke kabupaten lain untuk diolah menjadi beras. Hal ini menjadi perhatian karena surplus hanya terjadi di atas kertas dan bukan berarti hasil panen Maros memenuhi kebutuhan lokal.
Hadi selaku ketua Gapoktan Kelurahan Pettuadae dan Sekretaris Laki P.45 Maros mengapresiasi kegiatan ini dan berharap Para Pegawai PPL pertanian agar Pro aktif memberikan arahan dan bimbingan kepada para petani di wilayah masing masing.
Pertemuan tudang sipulung ini diselenggarakan sebagai ajang untuk saling bersilaturahmi dan menjalin kesepakatan terkait musim tanam serentak. Kesepakatan ini penting agar petani yang menanam padi bersamaan dapat menghindari serangan hama penyakit padi. Selain itu, musim tanam serentak dapat menjaga ketersediaan pangan di wilayah tersebut dan mengatur waktu panen yang serempak.
Dari perspektif sosial dan budaya, tudang sipulung Appalili menjadi ajang bagi masyarakat Maros, terutama para petani, untuk saling mengenal dan bersinergi demi mencapai tujuan yang sama. Di samping itu, dengan adanya ajang pertemuan ini, mereka dapat saling berbagi informasi dan menguatkan solidaritas dalam menghadapi tantangan dalam sektor pertanian yang tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga regional.
Dari hasil pertemuan ini dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan musim tanam serentak :
Para petani akan sepakat untuk menanam padi secara serentak demi menghindari serangan hama dan penyakit. Hal ini akan lebih efektif untuk menangani ancaman yang dapat merusak hasil panen dan menekan tingkat produktivitas.
2. Koordinasi pengelolaan hama dan penyakit padi: Para petani dan kelompok tani akan meningkatkan koordinasi mereka dalam pengelolaan hama dan penyakit padi, seperti dengan melakukan penyuluhan atau pelatihan tentang cara yang benar dan aman dalam mengendalikan hama tanaman.
3. Pemantauan dan evaluasi surplus gabah : Keberadaan surplus gabah di atas kertas yang dikirim ke kabupaten lain untuk diolah menjadi beras perlu diperhatikan bersama. Para petani, kelompok tani, dan pihak terkait diharapkan bisa bekerjasama untuk memantau dan mengevaluasi surplus gabah agar sesuai dengan kebutuhan wilayah Maros dan mencapai ketahanan pangan.
4.Interaksi antar petani dan pihak terkait :
Dalam pertemuan tudang sipulung Appalili, juga bisa dihasilkan kesepakatan untuk meningkatkan saling komunikasi dan kerja sama antara petani, kelompok tani, pemerintah desa, kecamatan, dan Dinas Pertanian. Hal ini penting untuk menciptakan sinergi demi mencapai hasil yang lebih baik dalam sektor pertanian. Dan Penyuluhan pertanian Sepakat untuk melakukan berbagai kegiatan penyuluhan pertanian sebagai upaya pemberdayaan petani. Penyuluhan ini melibatkan pemerintah dalam memberikan informasi, pembinaan, dan sumber daya untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian petani.